Rabu, 28 November 2012

Kutu yang Mendatangkan Uang


Berbisnis Kutu
Modal yang diperlukan
Modal awal yang kita keluarkan untuk membudidayakan kutu air relatif terjangkau untuk kantong kita yang pas-pasan. Bahan yang dipakai mudah didapat dipasaran. Jadi berangkat dari kemauan dan kerja keraslah yang menjadi modal utama.
Biaya yang dikeluarkan hanya terbatas pada pembelian drum bekas, bungkil kelapa dan kotoran ayam saja. Jika menggunakan pakan dengan susu bubuk, maka pengeluaran bulan kedua dan seterusnya terbatas pada pembelian susu bubuk saja. Memang relatif kecil kalau dilihat dari penghasilan ternak kutu airi per bulannya, tetapi bila penghasilan itu sebagai pendapatan tambahan, hasilnya relatif besar. Pengembangan selanjutnya jatuh pada pilihan kita sendiri, apa sudah puas dengan hasil yang didapat? Kalau belum, harus dikembangkan lagi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
drum bekas bungkil kelapa
kotoran ayam
Modal awal untuk beternak kutu air adalah sbb:
  1. 1 drum bekas a Rp. 35.000,-
  2. Bungkil kelapa (ampas kelapa) perkilogram a Rp.1.500,-
  3. Kotoran ayam perkilogram a Rp.5.000,-
  4. Bibit kutu air didapat dari alam
Jumlah modal awal yang kita keluarkan = Rp. 41.500,-

Harga jual kutu air
Pemasaran kutu air relatif mudah. Permintaan akan kutu air khususnya untuk peternak ikan cukup banyak. Kutu air biasa dijual dipedagang ikan hias dalam bentuk kemasan kantong plastik ukuran kecil. Harga kutu air per kantong plastik kecil (saset) Rp 3000,- dengan berat bersih kutu air berkisar 5-7 gram. Dalam satu kali panen dalam 1 drum pembibitan kutu air bila bagus bisa menghasilkan lebih kurang 125 gr. Penghasilan kotor yang kita dapat per bulannya untuk tiap 1 drum 125 x Rp 3000,- = Rp 375.000. Jadi 4 drum kita miliki, penghasilan dalam 1 bulan = Rp.375.000 x 4 drum = Rp.1.500.000,- Rp.41.500 = Rp.1.458.500,-   

Sumber : Rumah Belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar