I. Persiapan wadah.
Persiapan wadah Budidaya bertujuan untuk mengoptimalkan wadah Budidaya agar media kultur Daphnia sp.
bersih dan layak untuk budidaya. Tahap pertama dalam melakukan budidaya
kita harus mempersiapkan wadah budidayanya. Wadah yang di gunakan untuk
kultur Daphnia sp. yaitu berupa bak beton yang berbentuk segi enam. Volume bak yaitu 2,16 m3. Langkah
pertama untuk persiapan wadah yaitu dinding dan dasar bak di bersihkan
oleh sikat dan di semprot dengan air agar kotoran yang menempel di
dinding dan dasar bak bersih. Setelah bak di bersihkan lalu dipasang
peralon autlet. Peralon itu di pasang di tengah-tengah bak karna
penempatan autlet yaitu di tengah-tengah bak budidaya, ukuran paralon tersebut yaitu sekitar 1 meter. Selanjutnya kita pasang aerasi untuk suplai oksigen. Pada dasarnya kebutuhan oksigen untuk perkembangan Daphnia sp. yaitu lebih dari 2 ppm.
Setelah
bak di bersihkan dan peralon serta aerasi di pasang, sebaiknya bak
jangan dulu di isi akan tetapi bak di keringkan dulu selama 1 hari agar
bakteri, dan organisma lain tidak berkembang biak di wadah budidaya Daphnia sp.
sehingga dapat mengganggu dalam budidaya daphnia serta organisme lain
tidak menjadi pesaing dalam perebutan oksigen dalam budidaya Daphnia sp.
tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mengisi bak dengan air dengan
ketinggian air 80 cm. Setelah di isi air terlebih dahulu kita cek ph dan
suhu bak tersebut. Kemudian bak tersebut kita kasih pupuk, dosis pupuk
yang di berikan yaitu 2,4 gram/ liter. Pupuk bertujuan untuk
kelangsungan hidup Daphnia dan sebagai bahan makanan Daphnia sp. perlu kita ketahui bahan makanan Daphnia sp yaitu phytoplankton, ketersediaan phytoplankton harus cukup agar perkembangan Daphnia sp.
berkembang cepat. Bak budidaya daphnia di pupuk maka bak tersebut akan
menimbulkan fhitoplankton, dan selanjutnya daphnia akan memakan
phytoplankton. Pupuk yang di gunakan untuk budidaya daphnia yaitu pupuk
kandang berupa kotoran ayam.
II. Inokulasi
Inokulasi Daphnia sp. dapat dilakukan dengan memakai sitem induk Daphnia sp yaitu Daphnia dewasa atau indukan. Inokulasi di ambil indukannya dari tempat penyediaan induk yang ada di bak khusus induk. Daphnia sp. di perairan dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk menghitung kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa Budidaya, dapat di lakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Cara pengambilan Daphnia sp. induk dari bak yaitu Daphnia diambil dari dalam bak, lalu di masukan kedalam wadah yang telah di aerasi agak besar sehingga apabila Daphnia di
masukan kedalam wadah tersebut tidak kekurangan oksigen. Setelah di
dapatkan indukan maka di tebar di bak kultur. Padaat tebar Daphnia di bak yaitu 12 ekor/liter.
III. Pengelolaan Kualitas Air
Penelolaan kualitas air Daphnia sp. merupakan salah satu kegiatan budidaya Daphnia karna
kualitas air yang bagus akan menentukan keberhasilan dalam melakukan
budidaya. Air adalah tempat media budidaya, maka kita harus
memperhatikan kualitas air yang ada pada wadah budidaya. Pengontrolan
kualitas air dengan menggunakan Tetra test berfungsi sebagai pengontrol
pH, NO2- dan NO3-. Pengontrolan di lakukan setiap hari. Untuk dapat hidup dan berkembang biak dengan baik, Daphnia sp. membutuhkan lingkungan dengan suhu 210 C, oksigen terlarut 2 ppm dan pH 6,5-8,5. Dahnia sp. juga hidup pada suhu antara 24-280 C dan pH 6,3-6,7 dan penetasan Dahpnia sp. yang baik adalah pada suhu 210 C. (Gusrina,2006)
Parameter
(rata-rata)
|
Minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
pH
|
7,2
|
7,5
|
7,2
|
7,5
|
7,5
|
7,2
|
7,5
|
Suhu
|
23
|
24
|
22
|
23
|
23
|
24
|
23
|
NO2-
|
-
|
-
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
NO3-
|
-
|
-
|
5
|
10
|
10
|
5
|
10
|
IV. Pemupukan
Dalam proses budidaya daphnia dilakukan pemupukan didalam wadah budidaya yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton. Kepadatan phytoplankton yang dibutuhkan budidaya daphnia adalah 105-106 sel/ml
media budidaya. Pemupukan wadah budidaya dengan dosis 2,4 gram/liter.
Tetapi menurut literatur ada yang mengguanakan dosisi 500 gr/m3.
Daphnia
memakan berbagai macam bakteri, ragi, alga bersek tunggal, dan
detritus. Tetapi dalam kegiatan makanan utamanya yaitu memakan
Phytoplankton sebagai makanan utama. Daphnia mengambil makanannya dengan
cara menyaring makanan atau “filter feeding.”. Dalam memelihara Daphnia agar tumbuh dan berkembang dilakukan pemupukan susulan yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton,
baktekri dan organisme yang lainya. Pupuk susulan di lakukan 2 minggu
sekali dengan dosis 30 % dari pemupukan pertama. Tetapi harus juga
diingat dalam pemupukan susulan jumlah pupuk yang di berikan jangan
berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut akan menaikan kadar amoniak tinggi dan perebutan oksigen.
V. Perkembanganbiakan Daphnia sp.
Daphnia sp.
berkembang biak secara parthenogenesis (tanpa melakukan proses
perkawinan) dan seksual atau kawin. Perbandingan jenis kelamin pada
daphnia menunjukan keragaman dan tergantung pada kondisi lingkungannya
pada lingkungan yang baik, hanya berbentuk individu betina tanpa
individu jantan. Kondisi ini, telur akan dierami di dalam kantong
pengeram hingga menetas anak daphnia sp. di keluarkan pada waktu
pergantian kulit. di samping individu betina di hasilkan individu jantan
yang dapat mendominasi populasi perbandingan 1 ; 27. Dengan munculnya
jantan, populasi yang berekproduksi secara seksual akan membentuk efia atau resting egg di sebut juga siste yang akan menetas jika kondisi perairan baik kembali.
Daphnia sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama 0,8 mm di hasilkan secara parthenogenesis. PDaphnia mulai muncul atau berkembang biak pertama kali pada umur 6-7 hari. Pada lingkungan yang suhu rata 22-240 C dengan pH 7,5. Daphnia sp. sudah menjadi dewasa dalam waktu 4 hari dengan umur yang dapat mencapai 12 hari. Setiap satu atau dua hari sekali, Daphnia sp.
akan beranak 29 ekor. Jadi selama hidupnya hanya dapat beranak tujuh
kali dengan jumlah yang di hasilkan 200 ekor. (Gusrina, 2006).
Dalam
masa pemeliharaan daphnia kita perlu mengamati kepadatannya. Hal ini
dapat kita lakukan dengan cara pengambilan sampling. Apabila jumlah
Dahnia yang ada sangat banyak, pertama-tama kita aduk bak tersebut lalu
kita ambil daphnia yang ada di bak lalu kita ambil dan encerkan pada
gelas 100 ml. Setelah di encerkan maka kita hitung di wadah penghitungan.
VI. Pemanenan
Pemanenan
di lakukan pada saat sinar matahari masuk pada perairan bak, karna pada
waktu matahari masuk ke perairan maka Daphnia akan muncul sehingga
dapat mempermudah dalam pemanenan Sebelum melakukan pemanenan, terlebih
dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat yang di
gunakan yaitu seser yang berukuran halus, mangkuk palstik dan sendok.
Langkah
pertama dalam melakukan pemanenan menggunakan seser halus dengan cara
mengaduk-aduk dalam wadah budidaya, agar daphnia mengumpul sehingga
mudah untuk mengambilnya.Lalu daphnia di tangkap, Setelah daphnia di
tangkap oleh seser maka Daphnia tersebut di ambil dengan menggunakan
sendok lalu di paking denganmasukan ke dalam plastik yang sudah berisi
air.
Sumber : budidaya perairan